Pernahkah anda berfikir mengenai kerja? Atau apa yang
menyagkut dengan kerja anda. Membahas mengenai kerja memang tidak pernah hilang
sejak adanya seseorang di bumi ini. pandangan kerja tidak harus digambarkan
dengan kerja dan upah. Tapi, terlepas dari pada itu kita melakukan pekerjaan
setiap hari. Entah itu memiliki upah
atau sebaliknya.
Dalam penjelasan mengenai pekerjaan yang memiliki upah,
memang perlu dikaji sedetail mungkin apakah yang ia kerjakan relevan dengan
upah yang ia terima. Hal ini berangkat dari berbagai kasus yang acap kali
terjadi. Banyak orang yang tidak menerima upah karena beberapa faktor. Memang
pekerja tidak bisa menerima transparansi mengenai gaji yang diterima. Tapi,
setidaknya kita merasa puas dengan upah yang diterima. Namun, kenyataannya upah
itu tidak memuaskan.
Dalam melakukan pekerjaannya, seseorang bisa saja bekerja
setiap hari. Hanya beberapa saja yang melakukan sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan oleh kalender. Pertanyaannya adalah, apakah seorang penjual bubur
memiliki waktu libur, sehingga ia tidak bisa berjualan. Semoga saja hal ini
menjadi cerminan bagi pekerja dan pemilik pekerja. Pada akhirnya, pekerja dan
pemilik kerja bisa menjadi seimbang.
Bagi seorang yang tidak memiliki kerja tetap bisa melakukan
pekerjaannya dimana saja. Asalkan tidak melanggar aturan yang telah berlaku. Berbeda
halnya dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki tempat kerja mengagumkan
bagi orang yang biasa.
Seseorang dalam menjalankan hidupnya memang diharuskan untuk
bekerja. Sebab, pekerjaan merupakan hal yang paling penting untuk bisa memenuhi
kebutuhannya. Dengan berbagai cara seseorang bisa hidup. Entah seorang dokter
dengan apotiknya, penjual ikan dengan ikannya atau bahkan seorang penjual bubur
karena buburnya.
Setiap orang bekerja memang tidak selamanya kita dibayar. Dalam
pengertian lain, seseorang bisa saja dibayar, karena memiliki kontrak dengan
pemilik kerja. Sehingga ketika ia bekerja sesuai dengan keahliannya, maka ia
akan menerima upah. Berbeda halnya dengan orang yang bekerja dengan sukarela. Biasanya,
ini dilakukan oleh sebuah lembaga yang melakukan bakti sosial.
Ketika seseorang menghadapi pekerjaan, tentu ingin bisa
dimudahkan dari pihak atas maupun rekan kerjanya. Yang bisa dilakukan ketika
ingin bekerja dengan mudahi ialah harus mengikuti sesuai prosedur agar tidak
terkena denda oleh sang pemilik kerja. Seseorang akan dipotong gaji ketika ia
telat masuk kerja. Sebaliknya, apabila ia mengikuti aturan main maka ia akan
lancar dalam melakukan pekerjaannya.
Kami tekankan sekali lagi, bahwa bekerja sangatlah penting. Dari
segi apapun seorang yng bekerja tidak akan merasa rugi jika ia berada pada pekerjaan
yang telah dilegitimasi. Berusaha memang sangat diperlukan ketika menghadapi
pekerjaan agar apa yang dicita-citakan sebagai bekerja yang lancar akan mudah
terwujud.
0 komentar:
Posting Komentar