Home » » Tidak Mengekang Kreativitas

Tidak Mengekang Kreativitas




Kelumpuhan untuk berfikir sepertinya tidak dapat dikatakan sebagai pemberhentian untuk menaruh opini pada secarik kertas. Meski manisfestasi diksi yang ada di brain mungkin saja melebur pada kurun waktu yang lama. Tetapi masih banyak waktu pula untuk proses pengasahan.

pada realitanya, siapapun dia yang setiap hari bahkan setiap waktunya mencoba untuk mem-backup buah pikirannya secara non-verbal, betapapun akan melampat lebih kuat segala opini yang ada di kepala.

Berdiam diri bukan berarti tak menghasilkan makna bagi orang yang terbiasa diam. Justru refleksi yang ia lakukan menelurkan ide-ide briliannya. Memang, orang selalu mengatakan dengan banyak bicara, tentu akan mudah dijadikan sebagai “dewa” oleh sejawatnya. Namun, tidak bisa dipungkiri yang ia katakan hanya sebagai buaian belaka.

Jika berbicara pada konteks sebagai orator yang terulung, mungkin takkan terwujud sebagaimana chicarito dan sebagainya. Tidak bisa dinafikkan, orang takkan bisa membuat sejarah hanya dengan orator yang ulungnya. Setidaknya 1 hal yang bisa menjadikan sejarah, yakni menangis lah agar bisa dijadikan sebagai objek sejarah.

Kitapun perlu terus “mendorong” apa yang brain inginkan. Dengan pemahaman lain, seharusnya tidak membiarkan kreatifitas yang menjadikan hal positif dikekang begitu saja. Sehingga apa yang hendak kita lakukan sebagai pengabdian tidak luput dari kehendak hati nurani serta rasa kepuasan tersendiri.

Dalam beberapa hal, tentu hal ini tidak begitu saja terwujud, harus memiliki hasrat untuk bisa menciptakan sejarah yang dianggap sulit untuk dilupa. Maka dari itu, pekerjaan yang kiranya bisa dilakukan, lakukanlah hingga menjadi kebiasaan. Agar apa yang diimpikan sebagai orang yang pembuat sejarah dapat terwujud setelahnya.

Selain itu, masih banyak hal lain lagi yang bisa menjadikan kita sebagai pembuat sejarah yang sulit untuk dilupakan. Seperti misalnya, menjadi seorang penulis yang handal. Biasanya orang-orang yang sering menulis, akan membuat sejarah dengan sendirinya.

Ada pula, seorang tersebut menjadi orang nomor satu diantara yang lainnya. Sehingga apabila ia membuat sejarah, ia akan selalu dicari oleh orang lain pada saat sekitarnya tidak bisa berbuat apa-apa terkecuali orang yang pembuat sejarahlah yang bisa.

Dari tulisan diatas, jelas bahwa orang tidak bisa mengekang apa yang orang lain lakukan selama hal itu beraa pada jalur yang positif. Kita tidak bisa menghalanginya, tidak bisa pula mendiamkannya ketika ia berada pada kesulitan. Makada pada intinya, biarkan jarinya ditarik hingga menjadi lentur dan panjang. Sampai pada akhirnya apa yang ia wujudkan tercapai.


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.