Sebanyak waktu yang telah kita arungi, tak pernahkah terbesit mengenai pikiran untuk melakukan refleksi? Rasanya mustahil jika penghayatan tak pernah hinggap pada area itu. Tak perlu banyak yang kita renungkan atau yang hendak kita lakukan untuk hidup. Bagiku hanya satu yang perlu dipikirkan oleh orang banyak, yaitu pencarian cahaya Tuhan tanpa henti.
Salah satu problem yang masih mendekap pada jiwa seseorang mengenai ilmu akan menjadi bumerang bagi tuannya memang tidak bisa dinafikan. Bagaimana tidak, orang akan menyangka yang hangat di kegelapan malam adalah kue dan yang dingin adalah es. Namun, ketika ada sedikit cahaya yang menerangi kedua benda tersebut sama sekali tidak sesuai dengan apa yang ia kira.
Jika di kegelapan malam yang hangat adalah kue, tapi saat cahaya itu hadir dengan hanya memancarkan sedikit saja ternyata benda yang dipegang adalah kotoran sapi yang baru dikeluarkan. Pada saat yang sama, ketika orang memegang benda dingin dikira es ternyata bukan pula. Melainkan temannya yang kelaparan saat kedinginan.
Satu hal yang menarik mengenai anekdot diatas yaitu, hidup tidak cukup hanya dengan ilmu. Jika ilmu hanya akan menuntun pada nama bahwa itu adalah benar dan yang satu sebaliknya. Cahaya hadir untuk menerangi, sehingga menuntun agar manusia hidup selalu pada kebenaran. Sebab, jika kebenaran mati pada diri seseorang akan fatal. Sebaliknya, jika kita mati dalam kebenaran, maka itulah yang diharapkan oleh para pencari cahaya tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar